Hadir dalam kegiatan tsb Bupati Padang Pariaman yang diwakilkan oleh Kepala Dinas PUPR El Abdes Marsyam,ST.MM, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan ucapan terimakasih telah memilih Kabupaten Padang Pariaman untuk penyelenggaraan kegiatan, karena hal ini sangat penting bagi masyarakat, mengingat Kabupaten Padang Pariaman merupakan wilayah pertanian dan pariwisata yang didukung oleh potensi produk UMKM yang cukup banyak, sehingga diharapkan dapat memperoleh izin edar, dan edukasi kepada masyarakat terus dilakukan baik melalui pelatihan dan pendampingan usaha bagi UMKM dalam hal perizinan, ucap Abdes.
Anggota Komisi IX DPR RI fraksi Gerindra, Ade Rizki Pratama berharap masyarakat bisa cerdas memilih produk kosmetik yang tidak berbahaya bagi kesehatan.
“Saat ini produk kosmetik menjadi kebutuhan dan barang yang mudah didapat, banyak sektor yang memproduksi, baik yang resmi maupun tidak,” ujarnya.
Saat ini di Indonesia banyak dihantam produk kosmetik dari luar negeri, baik yang memiliki izin atau tidak. Sehingga, pengetahuan tentang produk kosmetik yang memenuhi syarat menjadi sangat penting diketahui masyarakat.
“Ilegal kosmetik ini telah merugikan negara berpuluh triliun, produk kosmetik yang memenuhi syarat bisa ditelisik dari izin dari BPOM dan Dinas Kesehatan,” sebutnya.
Lebih lanjut diutarakan, masyarakat harus cerdas menggunakan kosmetik yang aman. Pasalnya, bahaya yang ditimbulkan kosmetik yang tidak memenuhi syarat cenderung sangat tinggi.
“Kosmetik yang tidak cocok dengan kulit akan menyebabkan gatal-gatal bahkan bisa menyebabkan kerusakan kulit,” jelasnya.
Di hari yang sama Ade Rizki Putra juga menyampaikan dan
Sosialisasi advokasi dan KIE penanganan stunting bersama BKKBN Sumbar di kantor camat Batang Anai yang di mulai sejak pukul 14.00 setelah dari penyelenggaraan kegiatan di Kayu tanam.
Pencegahan stunting harus dimulai dari hulu, yakni ketika remaja. Edukasi mengenai stunting mencakup pentingnya kebutuhan gizi dan menerapkan pola hidup bersih.
“Semua daya harus kita upayakan. Padang Pariaman kaya akan sumber daya terutama pangan dan hasil laut yang berlimpah. Diperkuat dengan .adanya nlintas sektor, mitra kerja, CSR, bahkan individu,” ujar Rizki.
Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, selain dengan membentuk TPPS, sebelumnya juga telah membentuk bapak asuh anak stunting dan 261 tim pendamping keluarga (TPK) untuk mencegah lahirnya anak stunting di Kabupaten Padang Pariaman, namun akan kita tingkatkan lagi, mengingat saat ini honor para tim tsb sangat kecil sekali yakni hanya Rp.50.000 per bulan, kan suatu yang ga wajar, mangkanya di tahun ini akan kita tingkatkan lagi ujar kepala BKKBN pemkab padang pariaman dan di harapkan kedepan nya dapat menurunkan angka stunting yang merupakan tugas berat yang harus dituntaskan dan memakan waktu.
“Amanah ini kami terima dengan penuh kesungguhan. Besar harapan, *permasalahan stunting di daerah kita dapat berkurang perlahan tapi pasti. Tentunya dengan kerja sama tim dan seluruh pihak terkait,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar Fatmawati menjelaskan, BKKBN ditunjuk sebagai koordinator penurunan stunting.
Dengan data yang akurat, diharapkan mampu menjadi langkah awal dalam menyusun strategi menekan angka stunting.
“Mohon dukungan dari lintas sektor untuk dapat memberikan intervensi dalam upaya percepatan penurunan stunting, sehingga terwujud SDM yang sehat dan berkualitas,” mungkapnya.
Acara yang berlangsung selama satu hari ini diikuti oleh 180 peserta yang terdiri dari Camat, Wali Nagari, KUA se-Kabupaten Padang Pariaman, Satgas Stunting, Konsultan KB, dan Duta GenRe juga turut dihadiri oleh Forkopimda, perwakilan Polsek Kemenag, Ketua TP-PKK Padang Pariaman, Kepala Basnaz, Staf Ahli, Asisten, dan Kepala Perangkat Daerah
Camat, Walinagari serta tokoh masyarakat setempat ini diakhiri dengan penandatanganan komitmen bersama percepatan penuruan stunting serta foto bersama para masyarakat terutama ibu ibu yang ingin berfoto bersama Anggota DPR RI Ade Rizky Pratama dari Fraksi Gerindra tsb.
Ajie