Pasbar Dikepung Banjir, Ratusan Warga Bantaran Sungai Batahan dan Tamiang Mengungsi

  • Bagikan

Pasaman Barat,Shootlinenews.com

Curah hujan yang tinggi mengakibat dua sungai di Kecamatan Ranah Batahan, Pasaman Barat (Pasbar) yakni Sungai Batang Batahan dan Batang Taming. Akibat nya 255 rumah terendam banjir disekitar aliran sungai tersebut. Hingga Sabtu sore (18/12) Tim gabungan TNI, POLRI, BPBD, SAR,PMI PASBAR dan Relawan masih melakukan evakuasi warga ke lokasi lebih aman.

Diperkirakan penghuni 225 rumah yang terendam banjir terpaksa mengungsi atau di evakuasi segera evakuasi dari jorong Aek Napal dan Jorong Taming jorong Kampung Baru Kecamatan Batahan kabupaten Pasaman Barat.

Dari informasi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pasaman Barat Azhar melalui pesan WhatsApp menyebutkan banyaknya rumah terendam banjir dan rusak berat diterjang banjir, Warga musti di ungsikan di sekolah TK Paud Jorong Aek Napal dan sebagian di rumah sanak famili.

“Selain evakuasi warga kebanjiran, Tim reaksi cepat dibantu relawan PMI bersama Pj Wali Nagari Batahan Barat mendirikan dapur umum untuk kebutuhan makanan pengungsi,” terangnya.

Sementara dari dinsos direncanakan juga membuat dapur umum untuk membantu kebutuhan makanan warga jorong aek Napal dan Jorong Tamiang yang terkena dampak parah musibah banjir” pesannya sambil menunggu air surut.

BPBD Pasbar menerjunkan 10 personil di ranah Batahan dan 3 personil untuk standby di Batang Pasaman nagati Aoa Gadang, Kecamatan Pasaman untuk memantau keadaan sungai terbesar di daerah itu.

Sebelumnya Kepala Markas Palang Merah Indonesia Kabupaten Pasaman Barat, Rida Warsa menyebutkan Sungai Batang Batahan dan Sungai Batang Taming meluap ke pemukiman warga.

Meluapnya air sungai itu dipicu hujan lebat yang terjadi sejak Jumat (17/12) sore hingga Sabtu (18/12).

Akibat meluapnya air sungai itu, katanya menyebabkan puluhan rumah warga terendam setinggi 70 senti meter sampai 150 senti meter.

Selain itu tiga unit rumah warga hanyut di Jorong Aek Napal Ranah Batahan. Hingga Sabtu pagi ini belum ada ditemukan korban jiwa pada musibah itu.

“Anggota relawan PMI sudah turun kelapangan bersama instansi lain memberikan bantuan kepada warga,” katanya.

Selain itu genangan air menyebabkan akses lalu-lintas di wilayah Kampung Baru terhalang dan terhambat.

Ia menjelaskan meluapnya Sungai batang Batahan menyebabkan daerah yang terdampak adalah Jorong Kampung Baru mengakibatkan akses ke Jorong Aek Napal dan Jorong Taming Batahan terhalang.

Kemudian di Jorong Aek Napal tiga tiga unit rumah hanyut dan beberapa rumah warga di genangi air.

Sungai Batang Taming yang bermuara ke Sungai Batang Batahan tepat di sisi barat Jorong Aek Napal berdampak kepada Jorong Taming Batahan mengakibatkan rumah warga digenangi air.

Berdasarkan data dari Dinas Kominfo Pasaman Barat, Sabtu (18/12/2021) kedua sungai itu meluap pada Sabtu dini hari sekitar pukul 02.00 WIB. Hujan yang berawal hari Jumat (17/12/2021) pagi sampai Sabtu.

Rumah yang terendam sebanyak 255 unit tersebut tersebar di tiga Kejorongan di Kecamatan Ranah Batahan yakni Jorong Taming Batahan, Jorong Air Napal dan Jorong Kampung Baru. Selain merendam rumah warga, air juga merendam sekitar 55 hektare lahan pertanian.

Berikut uraian nya, di Jorong Air Napal sebanyak 3 unit rumah rusak parah (hancur), 93 rumah terendam, 1 buah polongan runtuh dan 30 hektare lahan pertanian warga terendam banjir.

Kemudian di Jorong Taming Batahan air merendam sebanyak 150 unit rumah dan 25 hektare lahan sawah. Selanjutnya di Jorong Kampung Baru banjir juga membuat rusak ringan 2 unit rumah dan merendam 12 unit rumah.

Sehubungan dengan hal itu, juga pekarangan rumah warga mengalami kerusakan akibat tanah longsor yang diakibatkan banjir karena meluapnya Sungai Batang Batahan di Jorong Air Napal.

Walinagari Persiapan Batahan Barat, Esman melalui surat nya yang ditujukan kepada Bupati Pasaman Barat yang tertulis dengan berharap untuk menjadi perhatian serius.

Ia juga menuliskan jika tidak ada solusi dari pihak kabupaten aliran Sungai Batang Batahan dan Sungai Batang Taming akan terus-terusan meluap sehingga menyebabkan bencana alam yang lebih fatal lagi.

 

 

 

Penulis: DODI IFANDAEditor: 121
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *