DPRD Pasaman Barat Terima Aspirasi Mahasiswa, Bahas Isu UHC, Tambang Ilegal, dan Hak Angket

  • Bagikan
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Pasaman Barat menggelar aksi di depan Kantor DPRD Pasaman Barat pada Jumat siang (17/1/2025).

Pasbar, shootlinenews.com–

Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Pasaman Barat menggelar aksi di depan Kantor DPRD Pasaman Barat pada Jumat siang (17/1/2025).

Aksi ini dilakukan untuk menyoroti sejumlah persoalan yang menjadi perhatian publik di Pasaman Barat, seperti maraknya dugaan aktivitas tambang emas ilegal (illegal mining), penghentian program Universal Health Coverage (UHC), serta hak angket terkait defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2024.

Dalam orasinya, mahasiswa mendesak DPRD untuk memberikan kejelasan terkait penghentian program UHC, berkoordinasi dengan aparat penegak hukum dan Forkopimda mengenai aktivitas illegal mining, serta menindaklanjuti pembahasan hak angket guna memastikan transparansi anggaran.

Aksi tersebut diterima langsung oleh Ketua Komisi I DPRD Pasaman Barat Adriwilza, Ketua Komisi II Nefri, serta anggota DPRD dari Fraksi Demokrat, Yonrizal.

Menanggapi tuntutan mahasiswa terkait UHC, Yonrizal menjelaskan bahwa program tersebut telah dibahas dalam Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan kembali dianggarkan dalam APBD 2025. Namun, keputusan final tetap berada di tangan Bupati atau Pemerintah Daerah.

“Untuk hak angket, prosesnya akan terus berlanjut. Insyaallah, akhir bulan ini akan digelar rapat paripurna. Namun, pelaksanaannya bergantung pada kuorum. Dari 30 anggota DPRD, dua pertiganya harus menyetujui agar proses ini dapat dilanjutkan,” ujar Yonrizal.

DPRD menegaskan bahwa seluruh aspirasi mahasiswa akan ditindaklanjuti sesuai dengan kewenangan yang dimiliki.

Orator aksi, Alwi, menegaskan bahwa isu-isu yang disampaikan dalam aksi tersebut sangat penting dan harus mendapat tanggapan serius. Hingga kini, menurutnya, belum ada kejelasan dari pihak terkait mengenai berbagai permasalahan yang menjadi perhatian mahasiswa dan masyarakat.

Dengan aksi ini, mahasiswa berharap DPRD Pasaman Barat dapat mengambil langkah konkret untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang meresahkan masyarakat.(IT)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *