PD. PARIAMAN | Dalam upaya memperkuat budaya literasi dan memperluas akses informasi bagi masyarakat, Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman kembali menggelar bimbingan teknis (Bimtek) peningkatan kapasitas pengelola perpustakaan. Kegiatan ini diinisiasi oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kabupaten Padang Pariaman dan melibatkan puluhan peserta dari berbagai nagari, sekolah, dan lembaga pendidikan.
Bimtek yang diselenggarakan di aula kantor Dispusip tersebut menjadi wadah strategis untuk membangun kompetensi para pengelola perpustakaan agar mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi informasi. Pemerintah daerah menilai, peran perpustakaan kini bukan lagi sekadar tempat membaca, tetapi pusat pembelajaran dan pengembangan literasi masyarakat yang relevan dengan kebutuhan zaman digital.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Padang Pariaman menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam mengakselerasi program “Padang Pariaman Cerdas” yang menjadi salah satu prioritas pembangunan daerah. Ia menilai, peningkatan kapasitas sumber daya manusia di sektor literasi merupakan pondasi bagi kemajuan pendidikan di masa depan.
“Melalui Bimtek ini kami ingin membekali para pengelola dengan kemampuan mengelola koleksi, memanfaatkan teknologi informasi, dan menciptakan kegiatan literasi yang menarik bagi masyarakat. Perpustakaan harus menjadi ruang publik yang hidup dan menyenangkan,” ujarnya dengan semangat.
Selain menghadirkan narasumber dari Perpustakaan Nasional RI dan akademisi bidang literasi, kegiatan ini juga disertai praktik langsung penggunaan sistem otomasi perpustakaan berbasis digital. Para peserta dilatih cara mengelola katalog, membuat laporan kegiatan, hingga mengembangkan layanan literasi kreatif yang sesuai dengan karakter masyarakat setempat.
Bupati Padang Pariaman Jon Kenedy Azis melalui sambutan tertulisnya mengapresiasi kegiatan tersebut. Ia menilai bahwa peran pengelola perpustakaan sangat strategis dalam membangun masyarakat yang gemar membaca. “Perpustakaan bukan sekadar rak buku, tapi pusat pengetahuan dan inovasi. Melalui tangan pengelola yang kreatif, literasi bisa tumbuh dari nagari hingga ke sekolah-sekolah,” pesan bupati dalam arahannya.
Kegiatan ini mendapat tanggapan positif dari peserta. Salah seorang pengelola perpustakaan sekolah di Kecamatan VII Koto Sungai Sariak mengaku mendapatkan banyak wawasan baru. “Kami jadi paham cara memanfaatkan teknologi untuk memudahkan pencarian buku dan menciptakan kegiatan literasi di sekolah. Ini sangat membantu,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Dispusip menambahkan bahwa kegiatan seperti ini akan terus dilanjutkan secara berjenjang. Ia berharap, ke depan akan muncul komunitas literasi aktif di setiap nagari yang mampu menggerakkan masyarakat untuk gemar membaca, menulis, dan berdiskusi.
Melalui kegiatan Bimtek ini, Pemkab Padang Pariaman ingin memastikan bahwa setiap perpustakaan di wilayahnya mampu menjadi ruang terbuka bagi masyarakat untuk belajar, berkarya, dan berbagi pengetahuan. Upaya ini sekaligus mempertegas komitmen pemerintah daerah dalam mendukung agenda nasional “Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial”.
Bimtek tersebut berakhir dengan sesi penyerahan sertifikat kepada para peserta yang dinyatakan lulus pelatihan. Acara ditutup dengan komitmen bersama untuk membangun jejaring antarperpustakaan dan memperkuat budaya literasi dari tingkat nagari hingga kabupaten.
Catatan Redaksi:
Langkah Pemkab Padang Pariaman dalam memperkuat kapasitas pengelola perpustakaan merupakan bagian penting dari visi daerah menuju masyarakat cerdas dan berdaya saing.
Transformasi literasi di era digital membutuhkan sinergi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat agar perpustakaan benar-benar menjadi pusat pengetahuan yang hidup dan dinamis.


							










