Takalar – Shootlinenews.com | Salah satu Staf Perusahaan Daerah Air Minum Takalar Resmi laporkan oknum di group medsos kepihak Polres Takalar terkait dengan obrolan di group WhatsApp, Senin, (13/12/2021)
Obrolan di dimedsos melalui chatting group WhatsApp membuat salah satu staf PDAM Takalar merasa dirugikan secara psikologis akibat obrolan yang bernada rasis dan berbau porno oleh beberapa oknum di group chatting WhatsAp tersebut.
Saat dikonfirmasi awak media, terkait pelaporan tersebut, korban langsung menyampaikan “benar, Kasus ini resmi kami laporkan ke pihak Polres Takalar, apalagi content percakapan ini menyerempet Kehormatan keluarga kami”, korban merasa dicemarkan dan dihina akibat obrolan yang berbau rasis dan porno hingga keluarga merasa terlecehkan kehormatannya akibat obrolan tersebut.Jelasnya
Ironinya kata korban
Sebenarnya dari awal saya tidak berniat melakukan pelaporan karena oknum yang melakukan obrolan di group WhatsApp tersebut merupakan rekan kerja di PDAM, namun saat saya minta penjelasan terkait obrolan tersebut kesalah satu oknum, oknum tersebut memberikan jawaban diluar dari ekpektasi saya secara pribadi, “biasaji obrolan seperti itu di group,” terkesan tidak ada penyesalan dari apa yang mereka lakukan, hal ini membuat saya merasa wajib melakukan pembelaan demi nama baik saya dan keluarga.Tegas korban
Di tempat terpisah, Ketua LSM. Jaringan Penggiat Anti Korupsi dan Kriminal (JANGKAR) Provinsi Sulawesi Selatan, Sahabuddin Alle saat dikonfirmasi via telepon mengaku kaget dengan kejadian tersebut, “Seharusnya teman-teman di PDAM Takalar fokus bekerja untuk memajukan dan memperbaiki PDAM, bukan malah membuat gaduh, sebagai penggiat sekaligus mitra kritis pemerintah kami sudah berupaya menyelesaikan permasalahan yang selama bertahun-tahun mangkrak, namun teman-teman di internal PDAM terasa tidak menghargai kerja keras kami sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat Takalar”.Kata Sahabuddin Alle.
“Kami akan mengawal persoalan ini hingga tuntas, dan meminta APH untuk melakukan penegakan secara tegas dan tuntas sesuai hukum yang berlaku, Karena menurutnya tidak hanya soal pencemaran dan pelecehan yang terjadi, namun kami merasa kejadian tersebut diduga masih ada oknum di internal PDAM yang belum memiliki rasa tanggungjawab untuk membangun PDAM tapi terkesan ingin menguasai”. Lanjut Sahabuddin Alle
“Padahal PEMDA Takalar selaku Kuasa Pemegang Modal (KPM) sudah melakukan langkah pembenahan guna menghindari konflik kepentingan, sekaligus berharap kepada management PDAM dan Badan Pengawas serta KPM untuk lebih jeli dan profesional dalam merekrut serta menempatkan karyawan demi kemajuan PDAM ke depan, jangan sampai nila setitik rusak susu sebelanga”.Tegas Sahabuddin Alle.
Red













