Pentingnya Peran Pemuka Adat, Pemuka Agama Dan Tokoh Masyarakat Untuk Mengatasi Kekerasan Seksual Dan Krisis Sosial Di Kabupaten Padang Pariaman

  • Bagikan

KABUPATEN PADANG PARIAMAN | Hal ini disampaikan Joh Kenedy Azis pada Sub Tema Kekerasan Seksual pada Debat Publik Pertama Calon Bupati dan Wakil Bupati Padang Pariaman di Studio Padang TV pada Sabtu, 09 November 2024.

Hal ini dikarenakan banyaknya permasalahan permasalahan kekerasan seksual di Kabupaten Padang Pariaman yang membuat ketakutan dan menjadi momok di masyarakat.

Hal ini ditanggapi Paslon Bupati dan Wakil Bupati Padang Pariaman No 02 JKA-RAHMAT dalam Debat Publik Pertama Calon Bupati dan wakil Bupati Padang Pariaman di Studio Padang TV pada Sub Tema Kekerasan Seksual

“Faktanya kekerasan seksual tetap terjadi di Kabupaten Padang Pariaman” ungkap John Kenedy Azis, Sabtu (09/11/2024)

Hal ini dengan banyaknya masalah-masalah kekerasan seksual dan krisis sosial di Kabupaten Padang Pariaman, diantaranya Seorang ayah yang menjadi seorang pelindung bagi anaknya, dengan tega memperkosa anaknya hinggal hamil. Dan baru-baru ini juga kita melihat Kasus Pembunuhan Penjual Gorengan yang meresahkan hingga dibahas tingkat nasional.

Hal ini perlunya kita berantas dan cari solusi untuk memberantas permasalahan tersebut.

“Jika JKA-RAHMAT terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Padang Pariaman, kami akan melibatkan peran niniak mamak, cadiak pandai, alim ulama dan tokoh-tokoh masyarakat untuk membantu Pemerintah Daerah dalam mengatasi Krisis Sosial tersebut” jelasnya.

Hal ini sesuai dengan tagline nya Paslon 02 JKA-Rahmat yaitu “Basamo Mambangun Nagari” yang akan melibatkan seluruh stakeholder dan tokoh-tokoh masyarakat dalam membangun Kabupaten Padang Pariaman, tambahnya.

JKA-RAHMAT juga berjanji akan membangun Rumah Adat di Ulakan, yang bertujuan menjadi fasilitas untuk pemuka agama, pemuka adat dan tokoh masyarakat.

“Kita mengagung-agungkan falsafah “Adat basandi Syarak, Syarak besandikan Kitabullah, kita perlu rumah adat ini untuk menjadi fasilitas bagi niniak mamak, alim ulama, cadiak pandai dan tokoh-tokoh masyarakat dalam berdiskusi dan menjadi wadah dan tempat pertemuan bersama pemerintah daerah” tambahnya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *