PWI Pusat Sosialisasikan Anugerah Kebudayaan 2026

  • Bagikan

JAKARTA | Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat resmi meluncurkan sosialisasi Anugerah Kebudayaan PWI Pusat 2026, sebuah ajang bergengsi yang akan memberikan penghargaan kepada wartawan serta kepala daerah yang dinilai berkomitmen tinggi terhadap kemajuan kebudayaan nasional. Kegiatan ini merupakan bagian penting dari rangkaian peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2026 yang akan digelar di Provinsi Banten pada 6–9 Februari 2026.

Kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan secara daring pada Rabu (22/10/2025) itu dipimpin oleh Sekretaris Jenderal PWI Pusat, Zulmansyah Sekedang, yang juga menjabat sebagai Ketua Panitia HPN 2026, didampingi Direktur Anugerah Seni dan Kebudayaan, Yusuf Susilo Hartono. Rapat virtual tersebut dihadiri para Ketua PWI Provinsi se-Indonesia, pengurus PWI kabupaten/kota, serta perwakilan Diskominfotik dari berbagai daerah.

Dalam sambutannya, Zulmansyah menyampaikan rasa syukur atas kembalinya penyelenggaraan ajang ini setelah sempat vakum. Menurutnya, Anugerah Kebudayaan PWI Pusat telah menjadi program unggulan karena mampu mendorong kolaborasi nyata antara insan pers dan pemerintah daerah. “Kita bersyukur kegiatan ini kembali bisa digelar. Manfaatnya sangat besar bagi wartawan maupun kepala daerah yang konsisten memajukan kebudayaan di wilayahnya,” ujarnya.

Ia menegaskan pentingnya partisipasi aktif pengurus PWI di daerah untuk menyosialisasikan kegiatan ini kepada mitra strategis, terutama bupati dan wali kota. “Kami yakin sebagian besar kepala daerah memiliki kontribusi besar dalam memajukan kebudayaan daerah. Tinggal bagaimana kita menampilkannya dalam bentuk karya dan narasi inspiratif,” tambah Zulmansyah.

Sementara itu, Yusuf Susilo Hartono menjelaskan bahwa tema Anugerah Kebudayaan PWI Pusat 2026 difokuskan pada penguatan sinergi antara media dan komunitas kebudayaan daerah. Ajang ini diharapkan mampu menampilkan kepala daerah serta jurnalis yang memiliki rekam jejak nyata dalam mengangkat nilai-nilai budaya lokal melalui kebijakan, karya seni, maupun pemberitaan yang mendidik publik.

“Tujuannya bukan sekadar memberikan penghargaan, tetapi untuk mendorong penguatan kebudayaan daerah melalui kolaborasi media, pemerintah, dan komunitas budaya,” ujar Yusuf. Ia juga menegaskan bahwa ajang ini terbuka bagi seluruh bupati dan wali kota aktif yang tidak sedang berurusan dengan hukum. Para peserta wajib mendaftarkan satu karya atau kegiatan budaya yang relevan dengan tema, disertai proposal dan video pendukung.

Menariknya, proposal karya peserta dilarang menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI). Ketentuan ini, kata Yusuf, dimaksudkan agar orisinalitas, kreativitas, dan nilai-nilai lokal tetap menjadi ruh utama dalam setiap karya yang diajukan. “Kita ingin semua karya lahir dari pemikiran manusia yang memahami budaya, bukan hasil manipulasi teknologi,” tegasnya.

Untuk kategori wartawan dan komunitas kebudayaan, pendaftaran terbuka bagi jurnalis lintas organisasi yang aktif dalam kegiatan seni dan budaya. Peserta wajib memiliki pengalaman berkarya minimal 10 tahun, dibuktikan dengan portofolio, biodata, dokumentasi, dan tautan karya jurnalistik. Sementara pendaftaran dibuka mulai 21 Oktober hingga 21 November 2025 melalui email resmi panitia di AK-PWI-HPN2026@gmail.com.

Anugerah ini telah dikenal luas sebagai wadah penghargaan yang berprestise karena menempatkan kebudayaan sebagai fondasi moral dalam dunia pers. Di tengah derasnya arus digitalisasi, ajang ini hadir untuk menegaskan bahwa wartawan tetap memegang peran penting dalam menjaga nilai-nilai kearifan lokal dan identitas bangsa.

Dengan semangat kolaborasi, PWI Pusat berharap Anugerah Kebudayaan 2026 mampu menjadi sumber inspirasi baru bagi insan pers dan kepala daerah di seluruh Indonesia. Sebagaimana semangat Hari Pers Nasional, kegiatan ini diharapkan melahirkan generasi wartawan dan pemimpin daerah yang tidak hanya profesional, tetapi juga berbudaya dan berkarakter bangsa.

 

Catatan Redaksi:

Anugerah Kebudayaan PWI Pusat merupakan agenda tahunan yang memberi apresiasi kepada wartawan dan kepala daerah atas kontribusinya dalam memajukan kebudayaan.

Tahun 2026, penyelenggaraan ajang ini akan menjadi bagian penting dari peringatan HPN di Banten. Semangat untuk memuliakan nilai-nilai budaya menjadi pesan utama yang ingin disampaikan kepada seluruh insan pers di Tanah Air.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *