Sejarah Lahirnya Seniman Minangkabau Indonesia ( SMI )

  • Bagikan

Oleh: Novri Investigasi, S.Sos | Sekjen SMI

Kepedulian yang tinggi terhadap kesenian dan kebudayaan Minangkabau, menggerakan hati inisiator Edi Cotok, Anroy, Syamsir Pulungan, Man Rano dan Eka Putra untuk mengumpulkan para seniman Minangkabau dalam suatu organisasi. Niat tulus itu, didasari, karena para seniman Minangkabau, tidak saja berkarya di Sumbar, juga seluruh nusantara bahkan mancanegara

Apalagi, kesenian dan budaya Minangkabau, sudah dikenal di mancanegara. Bahkan, khazanah kesenian dan kebudayaan Minangkabau telah terkenal dan bisa ditemukan dalam suku suku lain di Indonesia, seperti Melayu, Betawi, Sunda, Jawa dan lain lain. Karena perantauan dan perkawinan telah dilakukan pada abad ke 15, dari Kerajaan Pagaruyuang, hingga ke Kerajaan Malaka

Nama Seniman Minang Indonesia dicetuskan inisiator, bukan tanpa alasan. Sebab, kesenian dan kebudayaan Minangkabau cakupannya lebih luas. Kesenian itu, berupa tarian, pantun dan sambah manyambah. Juga ada kesenian musik, seperti saluang, gandang tabuik, rebana. Termasuk pakaian adat. Dan, para seniman Minang telah mengembangkanya sampai ke mancanegara

Keindahan dan keberagaman kesenian Minangkabau itu merupakan warisan yang harus dipertahankan dan dilestarikan. Karena menyokong dan melengkapi kesenian lain yang ada di Indonesia. Dan, untuk membuat organisasi para seniman Minangkabau ini, para inisiator memulai dengan membuat group WA, Seniman Minang Indonesia tahun 2021

Tujuannya, untuk mendata para seniman yang ada di Sumbar maupun nusantara. Juga tempat menelorkan ide dan berbagi ilmu dalam beragam kesenian dan kebudayaan. Setelah terkumpulnya para seniman Minang, inisiator pun berinisiatif untuk membuat Badan Hukum. Rapat pertama dilaksanakan di Kafe Pucuk Merah, mengangkat sementara Edi Cotok menjadi Ketua

Seiring berjalannya waktu, organisasi butuh sosok pemimpinan yang loyal dan mau mengorbankan waktu, materi dan pikiran untuk memajukan SMI. Akhirnya, ditunjuk Jon Comando sebagai Ketua Umum, Edi Cotok Ketua Harian dan Novri Investigasi Sekretaris Jenderal. Langkah awal dibuat AD/ART untuk persyaratan membuat Badan Hukum di Notaris

Untuk membuat akte tersebut, diwakilkan kepada delapan orang untuk menandatangani. Diantaranya, Jon Comando, Edi Cotok, Novri Investigasi, Syamsir Pulungan, Eka Putra, Man Rano, Man BL dan Papi Aditia. Nama awal Seniman Minang Indonesia berganti menjadi Seniman Minangkabau Indonesia. Karena, kata Minang tak muncul di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Karena Seniman Minangkabau Indonesia di Sumbar sebagai Dewan Pimpinan Pusat, dilengkapi struktur dengan mengisi Departemen yang dijabat orang orang yang berkompeten dibidang. Ada 12 Departemen disetujui dan butuh sosok yang ahli dan memahami bidang yang diamanahkan kepadanya. Untuk mengisi Departemen ini butuh waktu panjang, sebab harus melibatkan para seniman yang mumpuni.

Akhirnya, tanggal 15 November 2022, bertempat di Sekretariat di Jalan Alai Padang, rapat tersebut berhasil membentuk Kepala Departemen. Selanjutnya, Kepala Departemen mengisi nama nama anggotanya. Bahkan, juga dibicarakan masalah pengukuhan yang rencananya akan diselenggarakan tanggal 15 Desember 2022. Mudah mudahan, pengukuhan ini berjalan sukses, karena ini menyangkut nama Seniman Minangkabau Indonesia. Bersambung

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *