Aceh Tamiang, Shootlinenews.com — Sebanyak 20 orang anggota Search and Rescue (SAR) Aceh Tamiang mengikuti training peningkatan kemampuan serta ketangkasan yang dilaksanakan SAR setempat dengan berkolaborasi bersama BPBD Aceh Tamiang. Minggu, (3/3/2024)
Ketua Satgas SAR Aceh Tamiang, Indra Syahputra mengungkapkan, Training Water Rescue berlangsung selama 3 hari, terhitung sejak, Jumat, 1 Maret hingga Minggu, 3 Maret 2024.
Para peserta akan mendapatkan beberapa pelatihan, mulai dari fisik, ketangkasan, hingga pengoperasian peralatan khusus, seperti rubber boat.
“Ada 4 materi pelatihan yang akan diberikan kepada peserta dalam training ini,” kata Ketua Satgas SAR Aceh Tamiang, Indra Syahputra.
Pertama, kata dia, peserta akan dilatih renang dasar, dengan jarak 50 hingga 100 meter.
Pelatihan renang dasar, menurut Indra, penting untuk diberikan kepada peserta dalam kegiatan ini. Sebab, tidak semua anggota yang SAR yang ada saat ini semuanya mahir berenang.
“Sebab, ada beberapa yang merupakan anggota baru SAR. Jadi mereka wajib di tes sebelum mereka terjun ke lapangan melakukan penyelamatan,” kata Indra.
Artinya, kata Indra, terlebih dahulu anggota SAR harus siap dan mampu terhadap diri sendiri sebelum mereka terjun langsung ke lapangan menjalankan misi penyelamatan korban hanyut ataupun tenggelam di air.
Kemudian, sambung Indra, training ini peserta juga akan dibekali tehnik dasar menyelam. Kata dia, ini juga penting diberikan kepada peserta, mengingat penyelamatan nantinya tidak hanya dilakukan di darat dan gunung, sungai hingga laut juga.
“Makanya ini juga penting. Minimal mereka bisa menyelamatkan diri sendiri, baru orang lain. Bagaimana bisa menyelamatkan orang kalau mereka saja tenggelam duluan,” katanya.
Untuk itu, dalam training ini semua teknik dasar yang wajib dikuasai oleh tim penyelamat akan diberikan kepada seluruh peserta anggota SAR.
Kemudian, pelatihan Basic Life Support atau bantuan hidup dasar. Pelatihan ini, Indra menjelaskan lebih merujuk kepada tehnik bagaimana bertahan dalam keadaan tertentu.
“Lebih ke survival. Jadi mereka harus mampu bertahan dalam kondisi serta situasi di alam ketika menjalankan misi pencarian korban hingga berhari-hari,” katanya.
Terakhir, pelatihan mengoperasikan alat yang digunakan untuk melakukan pencarian korban hanyut dan tenggelam di air, yakni rubber boat.
Para anggota disini dilatih agar bisa mengoperasikan rubber boat. Karena dalam pencarian korban hanyut atau tenggelam, rubber boat satu-satunya alat wajib yang digunakan.
“Paling tidak mereka semuanya faham dalam pengoperasian-nya. Meskipun tidak semua wajib mahir,”ujarnya.
Lebih jauh, Indra Syahputra menuturkan jika training ini dilakukan guna memupuk kekompakan serta jiwa kekeluargaan sesama anggota SAR.
“Utamanya untuk menumbuhkan jiwa korsa anggota SAR Aceh Tamiang. Menjadi manusia-manusia penolong tanpa memandang warna kulit dan ras,” ujar Indra.
Sementara itu, Indra menambahkan, Training Water Rescue Satgas SAR Aceh Tamiang 2024 melibatkan beberapa unsur, termasuk para Instruktur dan pelatih.
“Untuk pelatih selam dan renang, kami mendatangkan pelatih yang sudah teruji dan profesional, dari unsur militer,” katanya.
“Kemudian, Instruktur untuk Basic Life Support langsung dari Dinas Kesehatan Kabupaten. Dan untuk pembaiatan anggota, langsung diperbantukan pelatih dari BPBD yang telah mengantungi sertifikasi kepelatihan SAR”. Jelasnya.
Laporan : Ryu.RF