Pasaman Barat, Shootlinenews-
Komandan Distrik Militer 0305/ Pasaman Letkol Inf. Putra Negara memberikan bantuan sembako kepada Reni Mursida (28) ibu rumah tangga yang melahirkan di tengah jalan Jorong Rurapatontang, Nagari Pematang Panjang, Kecamatan Koto Balingka, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar).
Reni sempat dibawa bersama-sama oleh masyarakat dengan ditandu secara darurat menggunakan kayu dan kain sarung dan melahirkan pada Sabtu (26/11/2023) dengan bantuan bidan dan ibu-ibu warga setempat.
Bantuan diserahkan pada Senin (27/11) oleh Sertu Awaluddin dan Sertu Yusral Babinsa Koramil 07/Air Bangis mewakili Komandan Kodim 0305/Pasaman tersebut berupa sembako Beras 10 kg, Mie Instan 1 kardus, Minyak goreng 2 kg, Telur 1 rak, Gula 2 kg, Teh 2 kotak, Susu SGM 1 kotak, Biskuit Roma 2 kotak, Sabun mandi 2 buah, Sabun cuci 1 renteng, Bedak bayi 2 buah, Minyak telon 2 buah dan uang tunai Rp500.000.
“Bantuan ini Sebagai wujud kepedulian terhadap sesama, personel TNI turut membantu ibu Reni yang kemaren melahirkan dan bantuan perlengkapan bayi nya. semua ga bisa meringankan beban Ibu Rini sekeluarga,” pungkas Dandim Putra Negara Via Whatsapp, Senin Sore.
Sebelumnya ibu muda ini sempat viral di beritakan karena kisah heroiknya melahirkan di tengah jalan, Sabtu (25/11/2023) sekitar pukul 13.00 WIB.
Ibu muda pertaruhan nyawa dan bayi dalam kandungan ini dalam keadaan darurat saat kontraksi pada kandungannya, Seketika Reni dibawa ke puskesmas setempat menggunakan tandu darurat dari rumahnya.
Ia terbaring dalam tandu kain sarung yang diikatkan bambu untuk digotong oleh warga. Warga bergegas membawa tubuh ibu hamil itu dengan berjalan kaki dengan menempuh jalan tanah licin di lereng bukit barisan Rura Patontang tersebut.
Namun di tengah perjalanan sekitar 3 kilometer, Reni merasa hendak melahirkan dan terpaksa harus menjalani persalinan dengan peralatan seadanya. Namun baru setengah perjalanan, akhirnya pasien melahirkan.
Belum sempat sampai ke tempat mobil yang menunggu, Istri bapak Suki tersebut sudah melahirkan di tengah jalan. Akhirnya pasien dibawa kembali ke rumahnya di kampung.
Kepala Jorong Rura Patontang, Sapran menyampaikan sebenarnya keterbatasan akses jalan dan jarak falilitas kesehatan dari kawasan pegunungan seperti ini sangat memberatkan bagi masyarakat.
“Pasien ini sebenarnya tidak sanggup untuk ke Puskesmas, karena terkendala biaya termasuk biaya keluarga yang menunggu,” ungkapnya.
Bidan Jorong setempat, Khoirina mengatakan, sebenarnya pada Jumat (24/11/2023), dirinya sudah menyampaikan kepada keluarga pasien untuk dirujuk ke Puskesmas, namun pihak keluarga menolak dengan alasan biaya.
Oleh karena itu, ia meminta kepada pihak keluarga untuk membuat surat pernyataan tidak bersedia untuk di rujuk.
Namun karena aturan yang mengharuskan pelayanan dilakukan di Puskesmas, makanya pasien Sabtu (25/11/2023) dirujuk ke Puskesmas.
“Aturan pelayanan harus dilakukan di fasilitas kesehatan (Faskes) tingkat pertama yaitu di Puskesmas. Makanya pasien tetap kita bawa di hari Sabtu itu Pak,” katanya, Minggu (26/11/2023) siang.
Akan tetapi, ketika baru di perjalanan menuju Puskesmas pasien mengalami kontraksi hingga akhirnya harus melahirkan di perjalanan.
“Karena pasien sudah kontraksi dan bayi sudah mau keluar, makanya terpaksa kita tangani di perjalanan itu.”
“Saat itu saya juga membawa perlengkapan persalinan Pak, makanya tidak ada kendala,” jelasnya.
Setelah bayi lahir, warga kembali menandu pasien untuk dibawa ke rumah keluarganya di Jorong Pegambiran.
“Alhamdulillah ibu dan bayi sehat Pak. Terima kasih juga saya sampaikan kepada masyarakat yang selalu siap sedia membantu kami dalam bertugas,” pungkasnya.
(Dolop)