Kep. Mentawai, Kamis 02 September 2025 | Di tengah arus modernisasi dan derasnya pengaruh budaya global, kain batik tetap tegak berdiri sebagai salah satu warisan budaya Indonesia yang diakui dunia. Hari Batik Nasional yang diperingati setiap 2 Oktober menjadi momentum penting untuk kembali meneguhkan identitas bangsa melalui wastra nusantara ini.
Kepala Kepolisian Resor Kepulauan Mentawai, AKBP Rory Ratno, A., S.E., M.M., M.Tr.Opsla, bersama Bhayangkari Mentawai, turut mengambil bagian dalam peringatan ini dengan menyerukan ajakan kepada masyarakat untuk bangga mengenakan batik dalam setiap kesempatan.
“Batik bukan hanya sekadar kain bermotif indah, melainkan simbol persatuan, sejarah, dan kearifan lokal yang sudah diwariskan turun-temurun. Mari kita cintai batik dengan cara sederhana, yakni memakainya dengan bangga dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap AKBP Rory Ratno saat memberikan keterangan, Kamis (02/09/2025).
Seruan Kapolres: Batik sebagai Perekat Kebangsaan
Menurut Kapolres, peringatan Hari Batik Nasional tidak hanya sebatas seremoni atau seruan memakai batik. Lebih dari itu, momen ini menjadi pengingat penting bagi generasi muda untuk menjaga warisan budaya.
“Di era digital saat ini, generasi muda punya peran besar untuk mengangkat batik ke level dunia. Melalui kreativitas, batik bisa tampil dalam desain modern, fashion global, hingga platform media sosial. Jangan sampai warisan leluhur ini tergeser hanya karena kita lebih memilih budaya luar,” tambahnya.
Selain mengingatkan soal nilai budaya, Kapolres Mentawai juga menekankan makna kebersamaan. Baginya, batik adalah simbol perekat kebangsaan, sebagaimana Kepolisian juga menjadi pengayom bagi seluruh lapisan masyarakat.
Dukungan Bhayangkari: Elegan dengan Balutan Batik
Tak hanya Kapolres, dukungan nyata juga datang dari Bhayangkari Mentawai yang diwakili oleh Ny. Andina Rory. Dalam kesempatan peringatan Hari Batik Nasional, ia tampil anggun dengan balutan kebaya berhias batik khas nusantara.
“Sebagai ibu rumah tangga maupun bagian dari Bhayangkari, kami bangga mengenakan batik. Semoga semangat mencintai batik ini juga bisa ditularkan kepada anak-anak, agar sejak dini mereka terbiasa dengan budaya asli Indonesia,” ujarnya.
Batik dan Nasionalisme di Tanah Mentawai
Meski Mentawai dikenal sebagai daerah kepulauan dengan budaya lokal yang kuat, semangat merayakan Hari Batik Nasional tetap terasa. Kehadiran jajaran Polres Mentawai yang turut mengkampanyekan batik dinilai sebagai langkah konkret untuk membangun kesadaran kolektif.
“Mentawai punya budaya sendiri yang luar biasa. Namun, sebagai bagian dari Indonesia, batik juga bisa kita rayakan bersama. Ini bentuk penghormatan terhadap keberagaman dan persatuan bangsa,” kata AKBP Rory.
Momentum Menyatukan Negeri
Peringatan Hari Batik Nasional tahun ini sekaligus menjadi pengingat penting bahwa menjaga warisan budaya sama nilainya dengan menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Kapolres Mentawai berharap, semangat Hari Batik Nasional bisa menjadikan masyarakat semakin bangga dengan jati dirinya sebagai bangsa Indonesia.
“Jika kita bisa menjaga batik sebagai warisan budaya, maka kita juga bisa menjaga nilai-nilai luhur bangsa. Mari kita bersatu, seperti benang-benang batik yang membentuk pola indah ketika dirajut dengan penuh ketelitian,” tutup Kapolres.
Wyndoee