Marwah DPRD Rusak, Diakhir Jabatan Sering Lakukan Kunker dan Sharing Informasi Jadi Kedok Demi Mendapatkan Cuan

  • Bagikan

DHARMASRAYA, Shootlinenews.com – Disaat daerah dilanda banyak musibah, tapi anggota dewan malah pergi bersenang-senang untuk menghambur-hamburkan dana yang ada. Diakhir masa jabatannya, mereka kejar-kejaran untuk menghasilkan pundi-pundi uang yang ada di dewan. Untuk mengembalikan dana politik yang dikeluarkan untuk duduk di kursi empuk gedung DPRD. Dengan cara sharing informasi, kunjungan kerja atau hal semacamnya. Sehingga mendapatkan penghasilan dari kegiatan tersebut.

Sungguh sangat disayangkan sekali atas pola pikir yang dibuat oleh seluruh anggota DPRD Kabupaten Dharmasraya tersebut. Disaat bencana alam yang terjadi di beberapa kabupaten yang ada di Provinsi Sumatera Barat, mengakibatkan korban nyawa bahkan harta benda dari masyarakat yang terdampak.

Namun, disisi lain wakil rakyat yang harusnya menjadi penyambung lidah rakyat. Ternyata menghambur-hamburkan uang rakyat, yang seharusnya dapat dinikmati oleh rakyat. Walaupun berbeda kabupaten atau daerah, seharusnya ada rasa simpati dan empati yang diberikan untuk mereka yang terkena musibah.

Bahkan sebagai seorang anggota dewan yang merupakan wakil rakyat, dipercaya selaku penyambung lidah atau penyampai aspirasi masyarakat. Dan memiliki fungsi lain, yakni selaku budgeting dan pengawasan terhadap peraturan daerah dan APBD, agar tercapai tujuan secara efektif dan efisien.

Selaku wakil rakyat semestinya DPRD lebih banyak berdiam diri di daerah, menghimpun aspirasi masyarakat untuk dijadikan pembahasan internal dan diakomodir dalam pembahasan Anggaran Pendapatan Daerah (APBD). Dengan banyaknya waktu DPRD di dalam daerah bakal terwujud efesiensi anggaran. Sehingga anggaran tersebut dapat digunakan oleh masyarakat, baik untuk pembangunan fisik ataupun non fisik.

Lainnya hal yang dilakukan Anggota DPRD Dharmasraya. Anggota DPRD Periode 2019- 2024 ini lebih banyak menghabiskan waktu dinas diluar daerah seperti sharing informasi, kunjungan kerja, bimtek dan lainnya sebagainya.

Dengan banyaknya anggota DPRD melakukan kegiatan ke luar daerah. Maka dipastikan berdampak terhadap pemborosan keuangan daerah. Menurut informasi yang bisa dipercaya, dalam satu bulan kerja, anggota DPRD Dharmasraya melakukan dinas luar daerah, 3 sampai 4 kali dengan rentan waktu 5 hari kunjungan setiap kegiatan.

Diperkiran Rp 10 juta untuk masing masing anggota dewan satu kali kunjungan dinas luar kota. Dikalikan 30 orang dan ditambah pendamping 2 orang ASN. Maka budget yang dihabiskan senilai lebih kurang Rp 320 juta untuk satu kali dinas luar kota. Bisa dibayangkan miliaran rupiah dana daerah dihabiskan hanya untuk kunjungan kerja yang belum tentu memberikan kontribusi terhadap kemajuan Dharmasraya.

Andai saja, dana tersebut diberikan untuk program kerakyatan seperti pembangunan jalan usaha tani, drainase, rigid beton dan program swadaya lainnya. Pastinya memberikan manfaat yang sangat besar kepada masyarakat dan daerah.

“Sungguh sangat kita sayangkan. Dari dulu hingga sekarang. DPRD yang katanya wakil rakyat lebih mementingkan kepentingan pribadi dari kepentingan masyarakat,” ungkap salah seorang tokoh masyarakat Dharmasraya, Zon Dt. Mandaro Hitam, Jumat (31/5/2024).

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *