Shootlinews.com//Paser– Masyarakat di Kecamatan Kuaro, Batu Kajang, dan Muara Komam, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, menyampaikan harapan besar kepada pemerintah, khususnya Presiden Republik Indonesia, untuk segera mengambil langkah tegas terkait penggunaan jalan nasional oleh angkutan batu bara. Pada Sabtu (26/10/2024), warga menuntut agar perusahaan yang menggunakan jalur nasional sebagai rute truk angkutan batu bara segera ditindak.
Aktivitas truk pengangkut batu bara, yang diduga milik PT. Mintimin, menuju pelabuhan PT. Laut Merah Annabih di Desa Rangan, Kecamatan Kuaro, dinilai tidak sesuai dengan peruntukan jalan nasional. Kehadiran truk-truk besar beroda 10 dan 6 yang melintasi jalan Kalsel-Kaltim setiap hari dianggap merusak jalan serta mengancam keselamatan publik.
“Kami sangat khawatir. Jalan ini seharusnya untuk masyarakat umum, bukan untuk truk-truk besar yang mengancam keselamatan,” ungkap salah satu perwakilan warga, menyuarakan keresahan yang dirasakan banyak orang di daerah tersebut.
Berbagai upaya telah ditempuh masyarakat untuk mengadukan permasalahan ini kepada Pemerintah Kabupaten Paser. Namun, warga mengaku kecewa karena hingga kini belum ada tindakan tegas maupun kebijakan konkret yang diterapkan untuk membatasi atau melarang penggunaan jalan nasional oleh truk pengangkut batu bara.
“Kami sudah berkali-kali mengajukan keluhan, tetapi tidak ada respons yang memuaskan atau kebijakan yang melarang truk pengangkut batu bara menggunakan jalan raya,” lanjutnya.
Dalam surat terbuka yang ditujukan kepada Presiden, masyarakat mendesak pemerintah pusat untuk segera memberlakukan aturan yang tegas dalam melarang penggunaan jalan umum bagi angkutan industri. Mereka berharap tindakan ini bisa menjamin keamanan dan kenyamanan pengguna jalan umum serta mengurangi risiko kecelakaan yang semakin meningkat.
Warga berharap adanya dukungan dari pemerintah pusat untuk menghentikan operasional truk-truk angkutan batu bara di jalur yang seharusnya digunakan masyarakat umum. “Langkah cepat dari pemerintah sangat diperlukan untuk menghindari semakin banyak korban dan kerusakan jalan yang makin parah,” tutup warga dengan penuh harap.(Tim)