Pasaman Barat–Suka duka di alami salah seorang warga Jorong Timbo Abu, Nagari Simpang Timbo Abu Kajai Safri rumahnya rusak pasca gempa bumi tahun yang lalu, sekarang tinggal dirumah untara berdindingkan terpal berlantaikan tanah.
“Selama satu tahun lebih suka duka kita alami selama ini banyak. Di hunian sementara huntara ini Saya bersama anak dan istri tinggal ditempat seadaanya. Untuk membangun rumah lagi saat ini kita belum mempunyai biaya untuk itu,” katanya kepada midia, Kamis (28/9/2023.
Ia mengatakan sebelum kejadian ia mempunyai sebuah rumah semi permanen, berukuran sedang runtuh di guncang gempa tahun lalu.
“Saat ini kita tinggal di huntara, seperti adik lihat. Bila hujan air hujan masuk kedalam rumah selama ini itulah saya rasakan sama anak dan istri. Untuk tinggal di tempat keluarga tidak ada,” ujarnya sambil meneteskan air mata.
Bapak yang mempunyai empat anak ini keseharian-harianya berkebun untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Untuk mengumpulan uang membangun rumah kembali butuh waktu yang lama. Dari hasil kebun hanya untuk memenuhi kebutuhan empat orang anaknya yang masih kecil-kecil.
Bapak Safri mengatakan sementara bantuan gempa dari pemerintah sampai saat ini belum diketahui, karena rumah yang rusak milik belum diketahuinya apakah sudah terdaftar sebagai penerima bantuan gempa dari pemerintah atau tidak, semoga saja terdaftar.
“Sampai saat ini saya belum tau apakah rumah saya sudah terdaftar sebagai penerima bantuan gempa atau belum. Karna satu minggu yang lewat ada datang dari tim pemerintah kabupaten melihat kesini, mudah-mudahan dibantu oleh pemerintah,” katanya.
